Senin, 10 Oktober 2011

Koleksi Foto

ENCYCLOPEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI


1.       EDUCATIONAL PRACTICE
2.       EDUCATINAL COMMITMENT
3.       EDUCATINAL CURRICULUM
4.       BIOLOGY EDUCATION
5.       MULTIPLE INTELLIGENT
6.       BLOOM TAXONOMY
7.       KRATHWOHL TAXONOMY
8.       HARROW TAXONOMY
9.       CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING
10.   COOPERATIVE LEARNING
11.   QUANTUM LEARNING
12.   EDGAR DALE CONE
13.   IQ, EQ, SQ, AQ
14.   COGNITIVISM
15.   BEHAVIORISM
16.   CONSTRUCTIVISM
17.   TEACHER-BASED LEARNING
18.   STUDENT BASED LEARNING
19.   SALINGTEMAS
20.   KTSP

Anatomi dan Fisiologi Sel


ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah :
Protein - Lipid - Protein Trilaminer Layer.
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain
Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).

Gbr. a. Ultrastruktur Sel Hewan, b. Ultrastruktur Sel Tumbuhan
Organel Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE.)
Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :
• RE. Granuler (Rough E.R)
• RE. Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.


b. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
c. Miitokondria (The Power House)
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.
Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista

Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House".
d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

g. Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),
terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
  2. Kloroplas
  yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
 klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
  3. Kromoplas
  yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
 • Karotin (kuning)
  • Fikodanin (biru)
  • Fikosantin (kuning)
  • Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
  Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas.
  Vakuola berisi :
 Garam-garam organik
 Glikosida
 Tanin (zat penyamak)
 Minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe).
 Alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
 Enzim
 Butir-butir pati
  Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. Mikrotubulus
  Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel".
  Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. Mikrofilamen
  Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
k. Peroksisom (Badan Mikro)
  Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
• Selapue Inti (Karioteka)
• Nukleoplasma (Kariolimfa)
• Kromatin / Kromosom
• Nukleolus(anak inti).



Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
 Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai
pada bakteri, ganggang biru.
 Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.

A. Pembelahan sel secara Amitosis 12.1
Dari Crayonpedia
Pembelahan sel secara Amitosis
  Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
  Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung.


  Gambar Pembelahan Sel Secara Amitosis



Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anakan yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fase mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
Garis besar
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengaha intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
Penelusuran terkait: meiosis

Pembelahan mitosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya.

Pembelahan meiosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari yang dimiliki induknya.

Perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis
No Pembeda Mitosis
1 Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) dan sel gonad
2 Jumlah pembelahan Satu kali
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 2 sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Diploid (2n)
5 Pindah silang Tidak terjadi
6 Komponen genetik Sama dengan induk
7 Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi

No Pembeda Meiosis
1 Lokasi pembelahan Sel gonad/sel kelamin
2 Jumlah pembelahan Dua kali yaitu meiosis I dan II
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 4sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) haploid (n)
5 Pindah silang Terjadi pada profase I
6 Komponen genetik Berbeda dengan induk
7 Tujuan Reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet
Tujuan dari pembelahan mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak
adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari kepunahan.
Tujuan dari pembelahan meiosis
adalah untuk pembentukan sel kelamin (gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut spermatogenesis sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesi. Pada tumbuhan tingkat tinggi pembentukan serbuk sari disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan bakal buah disebut makrosporogenesis atau megasporogenesis.
Keterkaitan /hubungan pembelahan sel dengan pewarisan sifat
Pembelahan sel baik itu mitosis maupun meiosis sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mewariskan sifat (genetik) yang ada pada sel yang sedang membelah tersebut kepada sel-sel turunannya. Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen. Ketika sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti akan menduplikat yang akan diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi) kromosom-kromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang sama dari induknya.
Dengan demikian setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induknya dan masing-masing kromosom tersebut merupakan sumbangan dari kedua induknya.

Nilai Preetest 1 Praktikum Genetika Bio Nondik 2009 Unimed

NAMA NIM 1
Adelina Uli Fanny 408241012 52,5
Aisyah Fadillah
58,5
Asrida Manullang 409220003 68,5
Canro Sihombing 409220004 73
Desy Arwita 409220007 67,5
Dian Marheni Sitepu 409520001 66
Er Danang P
94
Eva Tantri 409220026 48,5
Eviana S 409220011 79
Fadlila Y Srg
80
Hamid Al Khair 409220015 48,5
Harry S Karo-karo 409220016 53,5
Herna Sianipar 409220018 91
Hetny Tamba
72,5
Hotma Siahaan 409220020 86
Jendro M Sitorus 409220022 52,5
Josri Sinaga 409220023 62,5
Kristina Marina
48,5
Mahadi P Ginting 409220026 53
Mari Novalina S 409220028 94
Melissa F Pasaribu 409220029 76
Ngalo Putri Gtg 409220030 58,5
Nurhasnah 409220031 88
Putri Syahyana Siregar 409220036 51
Riris Simbolon 409220039 66,5
Sartika 409220040 61,5
Shirley T Simamora
56
Sri Rosmalina Nst
81
Wenny Alfyonita 409220042 49
Yolanda Novia Putri 409220043 62
Ika Gustiani S (ND 08) 408241002 56,5
Lasmaria (ND 08) 408241035 56,5
Rohyana (ND 08) 408241009 48,5

Lalat Buah (Drosophila melanogaster)


Drosophila Melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke alam ordo Diptera (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan . Drosophila Melanogaster populer karena sangat mudah berkembang biak / hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya, mudah pemeliharaannya, serta memiliki variasi fenotip yang relatif mudah di amati.
            Lalat atau Drosophila baik disadari atau tidak, telah hadir dalam setiap lingkungan. Dalam penelitian objek tentang lalat, orang pertama yang meggunakaSSn lalat buah (Drosophila Melanogaster) sebagai objek penelitian genetika adalah Thomas Hunt Morgan yang berhasil menemukan “pautan seks” dan gen rekombinan.
            Selama musim panas Drosophila telah hadir dalam kehidupan. Drosophila Melanogaster terdapat di semua bagian dunia. Biasanya, Drosophila Melanogaster ini mengerumuni buah- buahan yang ranum dan tempat-tempat sampah. Dalam pembiakan Drosophila  yang pertama kita butuhkan adalah media. Dalam pembuatan medium, sebaiknya digunakan air suling karena air suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan medium biakan. Keasaman pH medium juga penting bagi pertumbuhan  organisme, terutama kerja enzim yang sangat dipengaruhi oleh ph. Pada saat makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terbanyak saluran, maka pertumbuhan  biakan dapat dikatakan baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada botol atau pada kertas tissue di dalam botol. Disisnilah larva akan meletakkan diri pada tempat kering dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
            Ciri-ciri Drosophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5mm, urat tepi sayap(costal vein) mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki  7-12 percabangan. Croovein Posterior umumnya lurus,tidak melenngkkung. Mata majemmuk berbentuk bulat agak eleps dan berwarna merah, Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala denan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan mata majemmuk.
 Thorak berbulu-bulu dengan warna dasar putih,ssedanngkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam.Sayap panjang,,berwarna transparan,dan posisi berbulu pada Thoraks. Drosophilla memiliki ciri morfollogi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophilla jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina.Memiliki 3 ruas dibagian abdomenya dan memiliki sisir kelamin,sedangkan pada yang betina ukuranya relative lebih besar.memilliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin merupakan hewan yang bersayap,berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat bantu seprti luv ataupun kaca pembesar.
  Pada Drosophilla jantan dan betina mudah dipisahkan dalam benttuk sehmen ssegmen abdomen. Abdomen btina mempunyai ujung meruncing dan pula garis-garis yang berbeda daripada abdomen jantan.Kelamin  lalat ditentukan ssebagiam kromosom x yang dimiliki individu lalat betina akan memiliki 2 kromosom x,sedanngkan lalat jantan harus memilliki 1 kromosom x ditanbah 1 y heterokromatik. Pada lalat buah kromosom y tidak memiliki peranan prenting dalam penentuan jeni kelamin pada kromosom Drosophillia hanya ssedikit gen yang aktif.
Tautan seks pada Drosophilla melalui penyilangan lalat betina bermata merah dengan lalat jantan berwarna putih. Morgan menyatakan bahwa gen atau sifatyang tergantung pada kromosom seks disebut pautan  seks/tautan seks.
Berdasarkan hasil setelah dilakukan peslangan maka di dalam kromosom y tidak terdapat gen yang bertanggung jawab atas warna masa dan faktor warna  mata merah demikian terhadap seks warna putih.
Faktor-faktor mempengaruhi Drophllia:
1.      Suhu Lingkungan
Siklus hidp lalat Drosophillia Melanogaster 8-11 hari dalam kondisi ideal(pada suhu 25-28 c).Suhu ini adalah suhu optimal yanng diperlukan oleh lalat buah untuk tumbuh dan berkemnbang.Pada suhu rendah 18o c,relatif lama siklus hidupnya dan lambat sekitar 18-20 hari.Pada suhu tinggi 30oC dewasa tanngtumbuh asam steril.
2.      Ketersedian Media Makanan
Jumlah telur akan menurun apabila makanan lalat buah dewasa yang kekurangan makanan.Lalat buahbdewasa yanng kekurangan makanan akan menghasilkan larva yang kecil.Larva ini mapu membentuk pupa kecil tapi sering kali gagal menjadi ondividu dewasa(Shorrocus,1972).
3.      Tingkat Kepadatan Botol pemeliharaan
Botol sebaiknya diisi buah yang cukup dan tidak tterlalu padat.Pada Drosophllia Melanogaster dengan kondisi ideal dimana cukup ruang,individu dewasa hidup sampai kurang 40 hari. Jika terlalu padat akan menyebabkan menurunya produksi telur dan meningkatkan jumlah kematian individu dewasa.
4.        Intensitas Cahaya
       Pada Drosophillia Melanogaster menyukai yanng rremang –remang dan akan mengalami pertumbuhan lambat selama berrdaa di ttempat yang gelap.

Contoh Soal Persilangan Monohibrid dan Dihibrid


Contoh soal monohibrid dan dihibrid
Tanaman mangga rasa manis (Aa) disilangkan dengan tanaman mangga rasa masam (aa). Berapa persen kemungkinan tanaman berasa manis dari keturunan persilangan tersebut?

Jawab:

P  =  Aa         X          aa                                                                                                                                                (manis)          (masam)

G  = A                        a                                                                                                                                              a

F  =  Aa (manis)                                                                                                                                                      aa (masam)

Jadi keturunan mangga berasa manis adalah 1/2  X 100% = 50%.
Disilangkan tanaman berbunga merah (MM) dengan tanaman berbunga putih (mm), bagaimanakah perbandingan fenotipnya pada F2 bila warna merah bersifat dominan?

Jawab:

P  = MM        X           mm                                                                                                                                           (merah)               (putih)

G =  M                          m

F1=  Mm (merah)

F1  X  F1

P =  Mm         X          Mm                                                                                                                                     (merah)             (putih)

G =        M                    M                                                                                                                                                m                    m

F2= MM = merah

        Mm  = merah

        mM  = merah

        mm  = putih

Perbandingan febotipnya:

       Merah  :  putih  =  3 : 1
Tanaman tinggi berbuah manis (TTMM) disilangkan dengan tanaman rendah berbuah masam (ttmm). Berapa persenkah tanaman bergenotip tanaman tinggi berbuah masam dan tanaman rendah berbuah masam bila persilangan sampai F2?

Jawab:

Perbandingan fenotip pada dihibrib =

Tinggi manis : tinggi masam : rendah manis : rendah masam = 9 : 3 : 3 : 1

- Tanaman tinggi berbuah masam = 3/16 X 100%  = 18,75%

- Tanaman rendah berbuah masam = 1/16 X 100%  = 6,25.
.Dik : kapri biji bulat, warna kuning dikawinkan dengan kapri biji keriput warna hijau.
B = bulat, K = Kuning, b = keriput, k = hijau
Dit : Tentukan F1 dan F2!
Jawab :

P : BBKK x bbkk
(Bulat kuning) (keriput hijau)

Gamet : BK ; bk
F1 : BbKk

P2 : BbKk x BbKk
Gamet :BK, Bk, bK, bk ; BK, Bk, bK, bk
F2 :
♀ : ♂: BK--------- Bk-------- bK--------- bk
BK--- BBKK (1)--- BBKk (2)--- BbKK (3)--- BbKk (4)
Bk--- BBKk (5)--- BBkk (6)--- BbKk (7)--- Bbkk (8)
bK--- BbKK (9)--- BbKk (10)-- bbKK (11)-- bbKk (12)
bk--- BbKk (13)-- Bbkk (14)-- bbKk (15)-- bbkk (16)

Ratio Genotipe :
BBKK = 1 (1)
BBKk = 2 (2; 5)
BbKK = 2 (3; 9)
BbKk = 4 (4, 7, 10, 13 )
BBkk = 1 (6)
Bbkk = 2 ( 8; 14)
bbKK = 1 ( 11)
bbKk = 2 ( 12; 15 )
bbkk = 1 (16)
maka ratio genotype = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1

Ratio fenotipe : buat kuning : bulat hijau : keriput kuning : http://my.opera.com/yunitamayani/blog/genetika-pewarisan-sifat keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1